Minggu, 30 juni 2013
Nama lengkapnya siapa aku tak tahu, tapi orang-orang disini memanggilnya mbak Tin. Dia berjualan sayur mayur di garasi rumahnya, bukanya pagi banget. Bila aku kesana sehabis shalat subuh, toko sayur mbak Tin sudah dipadati ibu-ibu yang berburu sayur segar, ikan, ayam, dll.
Mbak Tin pernah bertanya, kok aku belanjaannya banyak ? aku jawab kalau aku biasa bikin nasi bungkus untuk dibagi-bagi. Maksudku menjawab dengan sejujurnya ini untuk menyebar luaskan semangat memberi makan fakir miskin. Tapi ternyata aku mendapat keuntungan lain karena mbak Tin tahu kebiasaanku. Aku jadi punya satu lagi teman yang ikut mikirin menu nasi bungkusku.
Menuku kali ini mbak Tin juga yang mengusulkan, tumis ercis dan wortel dipadu dengan bandeng masak bali. Aku campurkan tahu di bandengnya biar lauknya ada dua macam. Penampakannya jadi gini nih, keren kan?
Bumbu tumis dan bumbu bali sudah pernah aku ajarin kan ? ... ehm ... buka lagi artikel sebelumnya. Kali ini aku cuma mau ngasih tips aja memilih ikan bandeng yang segar. Ini nih cirinya : baunya amis segar , jangan beli ikan yang baunya anyir yaaa, itu sih ikannya sudah busuk. Daging ikan segar juga kompak, kenyal, cara ngetestnya coba ditekan pakai jari, kalau ditekan gak balik lagi, itu dagingnya sudah kurang baik. Isi perutnya juga masih utuh, nggak amburadul , nggak nyampur jadi 'pasta' hitam ... hiiii ....
Sebelum dimasak bumbu bali, ikan bandengnya digoreng dulu loh yaaa. Aku sengaja tidak menghilangkan sisik ikan bandengnya, karena rasa khasnya ada disini dan sisik kan mengandung banyak kalsium, juga lebih mudah menggorengnya karena gak lengket di wajan, soalnya aku pakai wajan alumunium biasa.
Ohya, kalau mau bikin tumis ercis yang dicampur wortel kayak masakanku itu, sebaiknya ercisnya dimasukkan belakangan saja, karena ercis cepat sekali empuk. Wortel dan udangnya masuk duluan sampai agak layu, baru masukkan ercisnya.
Sudah yaaaa, aku pergi ke Surabaya hari ini sama suami dan Alni cantikku, daaaag !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar