Sabtu, 30 November 2013

Desember Bersih Bersih 1

Aku sungguh kepingin rumah dan workshopku bersih kayak punya orang-orang.  Yaaah, meskipun pada dasarnya aku ini malas bersih bersih rumah, rajinnya bersih bersih makanan .... hahaha.

Aku akan  bersih bersih tiap hari selama bulan desember ini. Membuang barang yang sudah tidak terpakai, mengelompokkan barang yang sering dipakai, barang yang jarang dipakai, dan  yang masih bisa dipakai.

Tgl 30 november aku sudah mulai membersihkan meja kerjaku, tempat aku ngadep lap top, mengaji, menerima pesanan dari internet, ngeblog, membuat desain dll dll.  Meja ini kemarin berantakan, tidak ada taplaknya, aneka buku berdesak desakan di meja yang kecil, berebut tempat dengan lap top dan piring yang berisi kue, toples snack, minumanku, di bagian bawah mejanya ada 2 kardus yang isinya kertas-kertas gak karuan judulnya ... hahaha .... Sayang aku tidak sempat memotret waktu meja ini amburadul.

Aku membersihkan mejaku termask di almari kecilnya, aku keluarkan semua barang yang sudah tidak berguna, aku kasih taplak batik tulis yang kainnya dari serat kayu, aku hias meja dengan bunga bingkisan dari mbak Sari yang aku taruh di dalam vas bingkisan dari Timmy mahasiswa Universitas Ciputra yang pernah mengajakku pameran di Surabaya ..... hahahaha ... semua serba gratis yaaa ....



Dari kegiatan bersih bersihku ini, menghasilkan satu kresek besar sampah kertas dan meja kerja yang nyaman dan menyenangkan, yang memudahkan aku menjalankan aktifitasku.



Besok aku ngerjain proyek bersih-bersih yang mana ya ?  Senangnyaaaa melihat diriku jadi rajin begini.


Selasa, 26 November 2013

Roti Manis Aneka Isi




Baru kali ini membuat roti manis dan berhasil ... hehehe.  Aku musti berterimakasih kepada instruktur pelatihan pembuatan bakery yang aku lupa namanya, mas dari Bogasari yang ganteng krenyes krenyes ....eh ... kok krenyes krenyes .... huahahaha ....

 

Ceritanya pada suatu kesempatan, saat aku memberi pelatihan batik, barengan dengan pelatihan pembuatan roti di sebuah aula yang dibagi menjadi 3 jenis pelatihan.  Akupun bertanya pada mas ganteng Bogasari, kenapa kok kalau aku bikin roti cuma bisa dimakan, tapi gak mengembang dan gak cantik kayak beli di toko.  Dia jawab, kuncinya adalah menguleni adonan sampai kalis, mengembangkannya, mengempiskannya dan mengembangkannya lagi.

Nah, definisi kalis itu sendiri adalah ketika adonan ditipiskan, bisa setipis kertas tanpa sobek hingga transparant , sampai ketika kita letakkan di atas kertas koran, kita masih bisa membacanya.  Nah, rupanya disinilah letak kesalahanku, tidak menguleni adonan sampai kalis.



lihat betapa tipis dan transparannya adonan  saat diolor pakai tangan

Resepku kali ini aku ambil dari buku resep lama yang aku modifikasi sendiri.  500 tepung terigu cakra (atau 350 gr tepung cakra dan 150 gr tepung segitiga) tambah 1/2 gelas belimbing gula pasir tambah sesacet susu bubuk, garam sesendok teh dan sebungkus ragi instan dicampur rata, lalu tambahkan 1 ons mentega, 3 butir kuning telur dan air hangat kurang lebih 3/4 gelas .

Uleni adonan pakai mixer (boleh pakai tangan, tapi capeeek) sampai kalis.  Diamkan 30 menit atau sampai mengembang, kempiskan, bagi-bagi menjadi beberapa bulatan .  Isi dengan aneka isi sesuai selera.  Taruh di loyang dan biarkan mengembang lagi di loyang, minimal 30 menit.  Oven dengan panas maksimal , setengah matang oles permukaannya dengan putih telur, oven lagi sampai matang.

Roti manis ini bisa diisi dengan aneka isi, seperti selai, kismis, coklat, sukade, buah kering, keju dll dll.

Dan satu lagi. Dulu aku kira membuat roti ala bakery ini musti menggunakan oven yang canggih, yang bisa distel suhunya.  Ternyata tidak tuh, aku memanggangnya memakai oven tangkring (otang) biasa saja kok, dan hasilnya tetap cantiiiiiik, sukses bahagia .... hahahha...

Minggu, 10 November 2013

Pizza Arema



Aku kasih judul pizza arema .... karena ini pizza ala Innuri arek malang, dengan bahan seadanya tapi lezat. Aku pakai ayam dari sate ayam yang nganggur  , barangkali penduduk rumahku sudah bosan sama sate ayam, jadi medag alias gak laku , lalu sate ayamnya aku cuci dan aku suir suir.

Aku juga tidak punya bawang bombay dan paprika, apalagi oregano dan basil ..... kalau baksil ada 'kali .... hehehe...  Pizzaku juga tidak pakai keju , karena Alni tidak suka keju , dia lebih suka kejutan .... hahahaha.  Sedang Insan yang suka keju, memarutnya sendiri saat pizza sudah siap makan.  Rasanya aku sudah jadi ibu yang berhasil.

 

Tapi Insan dan Alni suka dengan pizza pertamaku ini lo, dan ini termasuk prestasi sekaligus tolok ukur enak tidaknya masakanku, karena Insan penyuka pizza dan burger. 

Resepnya aku peroleh dari majalah jadul, yang aku konversi dalam takaran gelas ..... Biasaaaa, males nimbang-nimbang.

Untuk kulitnya : 2 gelas tepung terigu (aku pakai tepung terigu segitiga yang kukasih sedikit soda kue), sesendok makan ragi instan (fermipan / saft instant), 1 sendok teh garam, 2 sendok makan gula pasir.  Campurkan semuanya, tambahkan 2 sendok makan minyak goreng dan air hangat secukupnya sampai bisa dipulung.  Banting-banting dan uleni adonan sedikitnya 10 menit atau sampai kalis.  Kalis itu saat adonan ditipiskan, bisa begitu tipisnya sampai hampir transparan .

Adonan kulit ini bisa jadi sebuah pizza ukuran besar atau 2 buah pizza ukuran sedang dengan diameter 20 cm.  Bila hendak dijadikan 2 pizza, bagi adonan jadi 2, lalu bulatkan, tutup dan biarkan 30 menit.

Sementara menunggu adonan mengembang, masak ayamnya.  Tumis bawang putih dan bawang bombay (bila ada), tambahkan merica bubuk, garam dan gula, masukkan ayamnya.  Sisihkan 

Adonan yang sudah mengembang, kempiskan, tipiskan hingga diameternya kurang lebih 20 cm dan olesi dengan saus tomat, taburkan ayamnya, sosis iris, dan tomat yang diiris melintang. Biarkan mengembang lagi kira-kira 20 menit, baru dioven.  Bila ada keju cheddar, parutlah di atas pizza yang sudah menjelang matang, lalu oven lagi sampai matang.

Ohya, sebenarnya aku tidak punya loyang untuk pizza, jadi loyang yang aku pakai adalah tutup panci .... hahahaha ..... Cerdik kan ?