Selasa, 22 Oktober 2013

Membuat Saus Tomat Sendiri



Kalau sedang beli bakso, aku sering melarang Alni mengambil saus tomatnya, kubilang banyak bahan tambahan makanan yang tidak sehat di dalamnya, ada pewarna sintetis, penyedap rasa dan pengawetnya.  Karenanya aku suka membuat saus tomat sendiri, dan hasilnya enak, alami dan sehat.

Saat ini tomat sedang murah di kotaku, harganya cuma Rp 1500 / kg , murah banget yaaa, bagus-bagus lagi tomatnya, merah utuh dan segar, padahal saat mahal-mahalnya tomat bisa mencapai Rp 8000 / kg.  Ini kesempatan bagus membuat stock saus tomat.



Cara membuatnya ala Innuri saja yaaa, gak ribet ... hehehe.  Sederhana saja kok, 1 kg tomat diblender dengan dua kali blender, sekali blender airnya 1/3 tabung blender, sebagai penyedap tambahkan bawang putih secukupnya saat memblender tomat.

Lalu rebus, cemplungin beberapa potong ayam sebagai penyedap (aku memasukkan 1/4 kg ayam yang dipotong-potong),  setelah air berkurang 1/3 nya, ambil ayam dan saring.

Air tomat yang telah disaring, dididihkan lagi hingga tertinggal 1/2 nya, masukkan garam dan gula sampai rasanya pas, kentalkan dengan 1 sendok makan munjung tepung terigu yang dicairkan dengan air secukupnya. aduk-aduk dan biarkan mendidih beberapa saat.  Angkat dari api dan dinginkan, masukkan dalam toples / botol dan simpan di kulkas.

Nah, kini anak-anak kita bisa menikmati saus tomat yang sehat dan alami.  Licopene di dalam tomat tidak rusak karena proses pemasakan looh, ini jadi saus yang lezat dan menyehatkan buat seluruh anggota keluarga.

Ohya, sisa saringan saus tomatnya tadi bisa dipakai membumbui ayamnya.

Senin, 21 Oktober 2013

Kripik Pisang Manis



Ini untuk pertama kalinya aku membuat keripik pisang dan berhasil , hore ! hore! hore !

Cara membuat keripik pisang yang gak atos / keras atau biar renyah  , caranya mengirisnya langsung di atas wajan yang sudah panas minyaknya.  Ini adalah bocoran dari pak Cip, pengusaha kripik Lumba Lumba yang sudah terkenal di Jawa Timur.  Di pabriknya pak Cip sudah serba otomatis, lah kalau aku lebih canggih lagi, soalnya yang mengiris ciptaan Allah langsung, jadi bisa ngerjain apa saja ... hehehe





Ternyata tidak sulit mengiris langsung di atas wajan, karena alat pengirisnya ringan saja, dan pisangnya juga gampang dan cepat diiris.

Pisangnya musti pisang yang masih mengkal loh, dan menggorengnya musti sampai matang  kering.

Persoalan selanjutnya adalah melapisinya dengan gula, mikir dan coba-coba bagaimana caranya.  Akhirnya ketemu sama 2 resep ini, silahkan dipilih.

Resep pertama, satu bagian gula  dicampur dengan satu bagian air , lalu direbus sampai mendidih merata ke seluruh permukaan air (berbuih buih rata), masukkan keripik pisangnya serentak, aduk aduk sampai rata, matikan api, tetap aduk aduk di atas wajan yang masih panas, dinginkan, masukkan toples.  Hasilnya adalah lapisan gula menutup tipis seluruh permukaan keripik, terlihat rapi dan rasanya manis sedang.  Aku tadi memakai ukuran sendok sayur (erus bahasa jawanya), satu sendok sayur gula dicampur dengan satu sendok sayur air, keripiknya dua kali menggoreng (dua serok).

Resep kedua, satu setengah bagian gula dicampur dengan satu bagian air. Caranya sama dengan resep pertama.  Hasilnya, lapisan gula lebih tebal sampai ada berwarna keputih putihan di permukaan, keripik lebih manis rasanya.

Aku masih ingin membuat keripik pisang lagi dengan rasa yang lain, tunggu saja yaaaa ....


Sabtu, 19 Oktober 2013

Cara Unik Menyimpan Asesoris



Anak sayangku Zeli tersenyum kagum melihat caraku menyimpan asesories, karena selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan, juga berfungsi sebagai hiasan dinding yang unik .



Dulu aku pernah bingung dimana menyimpan asesoriesku yang banyak dan semuanya punya kenangan.  Ada yang dibelikan mas Hary, ada beberapa yang dikasih teman fb dari grup Ordinary Moms, ada yang hasil 'merampas' punya Zeli, ada juga yang pemberian ibu-ibu pejabat.

 

 Karena rumahku mungil dan tidak punya tempat khusus untuk asesories, lalu aku cantolin itu asesories di dinding di atas wastafel di depan kamar mandi, aku gunakan kain flanel sebagai tempat manyematkan bros. Itu bros jilbab yang bergelantungan milik Alni aku taruh di bagian bawah, agar dia mudah mengambilnya.  Ada peniti dan karet gelang juga ikut nimbrung meramaikan dinding asesoriesku

 

Sebagian aku pakai jadi hiasan di atas pintu kamar mandi, juga jadi penghias gorden  rak buku . 

 

Ternyata masih banyaaak saja, terus aku bawa ke workshopku, aku cantolin di manequin , tentu ada yang aku cantolin di badanku sendiri ... hehehe. 



Sebagian aku taruh di tas mungil, tas khusus asesories, yang bisa aku bawa sewaktu-waktu bila bepergian.




Selasa, 15 Oktober 2013

Zebra Cake

Hari raya Iedul Adha kemarin, aku rayakan dengan membuat kue bersama Alni.  Kali ini aku tidak boleh malas mengeluarkan mixer dari lemari.  Alni membantuku, ini bagian yang membuatku bersemangat.

Aku membuat cake zebra, dan aku tidak memakai bahan tambahan makanan apapun, murni gula ,telur tepung, coklat dan margarin.  Biasanya sih aku  suka memakai cake emulfisier seperti ovalet / sp / tbm. Tapi pernah aku baca, bahan-bahan itu termasuk bahan yang subhat atau diragukan kehalalannya, jadi aku menghindarinya.



Tanpa bahan tambahan makanan memang kue jadi kurang lembut dan kurang mengembang, ya biarin saja, yang penting rasanya enak.

Cara membentuk motif zebranya musti telaten secentong demi secentong selang seling antara adonan coklat dan adonan putihnya, aku bergantian dengan Alni, aku yang putih , Alni yang coklat.  Rasanya menyenangkan memasak dengan putri kecilku yang cantik.

Ini resepnya :
5 butir telur dan 1 gelas gula pasir kocok sampai putih mengembang, masukkan 1,5 gelas tepung terigu,  aduk pelan pelan, lalu 2 ons margarine cair , bagi adonan jadi 2, yang satu diberi coklat bubuk secukupnya. Masukkan di loyang yang sudah dioles mentega, cara memasukkannya, secentong adonan putih taruh di loyang, tepat di atasnya taruh secentong adonan coklat, demikian seterusnya berselang seling sampai adonan habis. Oven sampai matang.