Selasa, 16 September 2014

Strategi Nitip Di Warung

Sudah sebulan aku menjalani usaha jualan brownies, dan syukurlah target untuk bisa menggaji karyawan dari keuntungan brownies sudah tercapai, bahkan aku sudah untung loh ! Alhamdulillah.



Ceritanya si brownies aku jual di 3 out let , di booth di depan butik , di booth di depan Indomaret (baru berjalan 3 hari), dan di mobil di pasar besar Malang.

Selain di out let, juga dititip-titip di toko kue dan dijual secara direct selling dari seorang salesku .

Penjualan di out let menurutku bisa lebih terkontrol.  Yang susah dikontrol itu penjualan yang dititip, karena tidak mungkin mengontrol penjualan setiap hari , pemilik tokonya yang merasa terganggu, jadi cuma bisa dilakukan 2-3 hari sekali sambil menukar dengan brownies yang baru. Kadang salesku yang terlambat menukar barang.  Disinilah sering terjadi retur barang yang pada akhirnya masuk ke kolam ikan suami di kebun .... hehehe, iyaaa, brownies yang rusak sering  jadi makanan ikan di kebun.

Berangkat dari pengalaman jualan sebulan, aku pelajari hal-hal ini saat menitip barang di toko kue :

- perhatikan tokonya, apakah cukup ramai pembeli dan banyak pelanggan.
- perhatikan cara pemilik toko mendisplay barang kita, apakah cukup terlihat atau malah ditaruh di tempat yang tersembunyi.  Pernah titip di toko yang cukup ramai, tapi browniesku ditaruh di rak bawah, sehingga tidak terlihat, toko seperti ini tidak usah dititipi lagi.
- kalau bisa bikin tempat sendiri, semacam wadah untuk mendisplay barang yang bisa diletakkan di atas meja, yang ada tulisan brand kita dan mudah terbaca pembeli.
- amati kesesuaian produk dan harga kita dengan produk dan harga dari toko yang kita titipi.
- jangan lupa menghitung, berapa persen barang rusak yang masih bisa ditoleransi oleh usaha kita.
- jangan melanjutkan menitip bila terlalu banyak barang yang kembali. 

Beberapa waktu lalu ada seorang ibu yang bertanya padaku, ingin menitip kue di warung-warung yang terdekat dengan rumahnya, tapi masih bingung nitip kue/makanan apa, barangkali tips dibawah ini berguna :

- pelajari dulu karakteristik warungnya, apakah berada di perumahan yang padat anak kecil ? atau di perumahan yang banyak ibu-ibu bekerja ?
- temukan peluang dari  analisa sederhana , bila banyak anak kecil tentunya bisa bikin kue-kue yang disukai anak-anak seperti donat , cup cake , cilok sehat, dll.  Bila di perumahan yang banyak ibu-ibu bekerja, mungkin mereka tidak sempat memasak lauk, jadi bisa bikin lauk pauk seperti botok, pepes, sayur lodeh dll.
- jangan lupa pasang harga yang terjangkau oleh target pasar


Demikian sharingku, semoga berguna.

16 komentar:

  1. waah, tips-tipsnya sangat berguna sekali mbak indah. Salam kenal...

    BalasHapus
  2. Salam kenal bu. Suka sekali dengan cara berbagi anda..

    BalasHapus
  3. bermanfaat sekali bu... apalagi saya bisnis kue lapis lho.. yang juga saya titip2in di toko di area kota malang. sering ketemu produk jenengan juga.. Ahmad lapis beras pandan

    BalasHapus
  4. Untuk sharingnya bagus sekali.salam knal y.saya jg sedang bisnis risoles isi beef,keju, n mayoneis.gmana caranya supaya risoles saya terjual luas.mkasih

    BalasHapus
  5. Sklian promosiin risoles saya kl ada yg berminat n m pesen hbungin saya aja di 081219058944. Trima kasih banyak y.

    BalasHapus
  6. Thank tips nya,saya jualan martabak mini dimana ya kira2 sy bisa titip,yg minat order hub nmr sy 083848791222.thank much ;)

    BalasHapus
  7. Terima kasih saranya, semoga berguna untuk kita semua.

    BalasHapus
  8. mkasih bngt mbk sharingny,ak jd nmbh smgt

    BalasHapus
  9. mba nitip iklan ya.
    saya jual pempek ada yg bisa nitip jualan saya ga?
    harga @3500 asli dari palembang
    bisa hubungi saya 085777364838.
    terimakasih

    BalasHapus
  10. Mbak sharing dong..bgmna awalnya pegawai pemasarannya? Digaji perbulan dgn sistem kerja full atau digaji ketika mengantarkan barang saja? Misalnya karyawan tsb kerja seminggu 3x dgn target 1000pcs yg dititipkan di warung2...mohon penjelasannya yah mbak..

    BalasHapus
  11. Mbak sharing dong..bgmna awalnya pegawai pemasarannya? Digaji perbulan dgn sistem kerja full atau digaji ketika mengantarkan barang saja? Misalnya karyawan tsb kerja seminggu 3x dgn target 1000pcs yg dititipkan di warung2...mohon penjelasannya yah mbak..

    BalasHapus
  12. sangat menginspirasi saya juga mau usaha seperti ini

    BalasHapus
  13. Saya baru mau buka usaha donat kecil2an,minta ilmunya bun

    BalasHapus
  14. Halo, mba. Ada pakai perjanjian hitam di atas putih atau cukup lisan saja? Kebetulan saya sedang mau nyoba nitip jualan ke warung tetangga. Maunya semua berjalan smooth & tdk merusak hubungan baik. Trima kasih sebelumnya

    BalasHapus