Sudah sebulan aku menjalani usaha jualan brownies, dan syukurlah target untuk bisa menggaji karyawan dari keuntungan brownies sudah tercapai, bahkan aku sudah untung loh ! Alhamdulillah.
Ceritanya si brownies aku jual di 3 out let , di booth di depan butik , di booth di depan Indomaret (baru berjalan 3 hari), dan di mobil di pasar besar Malang.
Selain di out let, juga dititip-titip di toko kue dan dijual secara direct selling dari seorang salesku .
Penjualan di out let menurutku bisa lebih terkontrol. Yang susah dikontrol itu penjualan yang dititip, karena tidak mungkin mengontrol penjualan setiap hari , pemilik tokonya yang merasa terganggu, jadi cuma bisa dilakukan 2-3 hari sekali sambil menukar dengan brownies yang baru. Kadang salesku yang terlambat menukar barang. Disinilah sering terjadi retur barang yang pada akhirnya masuk ke kolam ikan suami di kebun .... hehehe, iyaaa, brownies yang rusak sering jadi makanan ikan di kebun.
Berangkat dari pengalaman jualan sebulan, aku pelajari hal-hal ini saat menitip barang di toko kue :
- perhatikan tokonya, apakah cukup ramai pembeli dan banyak pelanggan.
- perhatikan cara pemilik toko mendisplay barang kita, apakah cukup terlihat atau malah ditaruh di tempat yang tersembunyi. Pernah titip di toko yang cukup ramai, tapi browniesku ditaruh di rak bawah, sehingga tidak terlihat, toko seperti ini tidak usah dititipi lagi.
- kalau bisa bikin tempat sendiri, semacam wadah untuk mendisplay barang yang bisa diletakkan di atas meja, yang ada tulisan brand kita dan mudah terbaca pembeli.
- amati kesesuaian produk dan harga kita dengan produk dan harga dari toko yang kita titipi.
- jangan lupa menghitung, berapa persen barang rusak yang masih bisa ditoleransi oleh usaha kita.
- jangan melanjutkan menitip bila terlalu banyak barang yang kembali.
Beberapa waktu lalu ada seorang ibu yang bertanya padaku, ingin menitip kue di warung-warung yang terdekat dengan rumahnya, tapi masih bingung nitip kue/makanan apa, barangkali tips dibawah ini berguna :
- pelajari dulu karakteristik warungnya, apakah berada di perumahan yang padat anak kecil ? atau di perumahan yang banyak ibu-ibu bekerja ?
- temukan peluang dari analisa sederhana , bila banyak anak kecil tentunya bisa bikin kue-kue yang disukai anak-anak seperti donat , cup cake , cilok sehat, dll. Bila di perumahan yang banyak ibu-ibu bekerja, mungkin mereka tidak sempat memasak lauk, jadi bisa bikin lauk pauk seperti botok, pepes, sayur lodeh dll.
- jangan lupa pasang harga yang terjangkau oleh target pasar
Demikian sharingku, semoga berguna.
Ceritanya si brownies aku jual di 3 out let , di booth di depan butik , di booth di depan Indomaret (baru berjalan 3 hari), dan di mobil di pasar besar Malang.
Selain di out let, juga dititip-titip di toko kue dan dijual secara direct selling dari seorang salesku .
Penjualan di out let menurutku bisa lebih terkontrol. Yang susah dikontrol itu penjualan yang dititip, karena tidak mungkin mengontrol penjualan setiap hari , pemilik tokonya yang merasa terganggu, jadi cuma bisa dilakukan 2-3 hari sekali sambil menukar dengan brownies yang baru. Kadang salesku yang terlambat menukar barang. Disinilah sering terjadi retur barang yang pada akhirnya masuk ke kolam ikan suami di kebun .... hehehe, iyaaa, brownies yang rusak sering jadi makanan ikan di kebun.
Berangkat dari pengalaman jualan sebulan, aku pelajari hal-hal ini saat menitip barang di toko kue :
- perhatikan tokonya, apakah cukup ramai pembeli dan banyak pelanggan.
- perhatikan cara pemilik toko mendisplay barang kita, apakah cukup terlihat atau malah ditaruh di tempat yang tersembunyi. Pernah titip di toko yang cukup ramai, tapi browniesku ditaruh di rak bawah, sehingga tidak terlihat, toko seperti ini tidak usah dititipi lagi.
- kalau bisa bikin tempat sendiri, semacam wadah untuk mendisplay barang yang bisa diletakkan di atas meja, yang ada tulisan brand kita dan mudah terbaca pembeli.
- amati kesesuaian produk dan harga kita dengan produk dan harga dari toko yang kita titipi.
- jangan lupa menghitung, berapa persen barang rusak yang masih bisa ditoleransi oleh usaha kita.
- jangan melanjutkan menitip bila terlalu banyak barang yang kembali.
Beberapa waktu lalu ada seorang ibu yang bertanya padaku, ingin menitip kue di warung-warung yang terdekat dengan rumahnya, tapi masih bingung nitip kue/makanan apa, barangkali tips dibawah ini berguna :
- pelajari dulu karakteristik warungnya, apakah berada di perumahan yang padat anak kecil ? atau di perumahan yang banyak ibu-ibu bekerja ?
- temukan peluang dari analisa sederhana , bila banyak anak kecil tentunya bisa bikin kue-kue yang disukai anak-anak seperti donat , cup cake , cilok sehat, dll. Bila di perumahan yang banyak ibu-ibu bekerja, mungkin mereka tidak sempat memasak lauk, jadi bisa bikin lauk pauk seperti botok, pepes, sayur lodeh dll.
- jangan lupa pasang harga yang terjangkau oleh target pasar
Demikian sharingku, semoga berguna.
waah, tips-tipsnya sangat berguna sekali mbak indah. Salam kenal...
BalasHapussalam kenal kembali mb Isma
HapusSalam kenal bu. Suka sekali dengan cara berbagi anda..
BalasHapussalam kenal kembali
Hapusbermanfaat sekali bu... apalagi saya bisnis kue lapis lho.. yang juga saya titip2in di toko di area kota malang. sering ketemu produk jenengan juga.. Ahmad lapis beras pandan
BalasHapusUntuk sharingnya bagus sekali.salam knal y.saya jg sedang bisnis risoles isi beef,keju, n mayoneis.gmana caranya supaya risoles saya terjual luas.mkasih
BalasHapusSklian promosiin risoles saya kl ada yg berminat n m pesen hbungin saya aja di 081219058944. Trima kasih banyak y.
BalasHapusThank tips nya,saya jualan martabak mini dimana ya kira2 sy bisa titip,yg minat order hub nmr sy 083848791222.thank much ;)
BalasHapusTerima kasih saranya, semoga berguna untuk kita semua.
BalasHapusmkasih bngt mbk sharingny,ak jd nmbh smgt
BalasHapusmba nitip iklan ya.
BalasHapussaya jual pempek ada yg bisa nitip jualan saya ga?
harga @3500 asli dari palembang
bisa hubungi saya 085777364838.
terimakasih
Mbak sharing dong..bgmna awalnya pegawai pemasarannya? Digaji perbulan dgn sistem kerja full atau digaji ketika mengantarkan barang saja? Misalnya karyawan tsb kerja seminggu 3x dgn target 1000pcs yg dititipkan di warung2...mohon penjelasannya yah mbak..
BalasHapusMbak sharing dong..bgmna awalnya pegawai pemasarannya? Digaji perbulan dgn sistem kerja full atau digaji ketika mengantarkan barang saja? Misalnya karyawan tsb kerja seminggu 3x dgn target 1000pcs yg dititipkan di warung2...mohon penjelasannya yah mbak..
BalasHapussangat menginspirasi saya juga mau usaha seperti ini
BalasHapusSaya baru mau buka usaha donat kecil2an,minta ilmunya bun
BalasHapusHalo, mba. Ada pakai perjanjian hitam di atas putih atau cukup lisan saja? Kebetulan saya sedang mau nyoba nitip jualan ke warung tetangga. Maunya semua berjalan smooth & tdk merusak hubungan baik. Trima kasih sebelumnya
BalasHapus