Kamis, 15 Agustus 2013

Lepet Terbang



Ini sih idenya Alni.



Kemarin aku ajarin si cantikku Alni yang sudah naik klas II SD ini membuat burung dari janur, janur sisa bikin ketupat. Dia mengisinya dengan ketan yang mau dibuat kue lepet.  Kue lepet itu kue khas Jawa Timur , temannya ketupat di hari raya ketupat (orang jatim bilangnya Kupatan).

Akupun ikutan membungkus kue lepet dengan anyaman burung, tapi karena bikin kepalanya lama, lepet terbangku tanpa kepala, tanpa ekor dan tanpa sayap .... hahaha ... biarin, yang penting tampilannya jadi lain.

Cara membuat burungnya gini nih, ini membuat badannya dulu ya, gunakan 2 janur .



Untuk membuat kepalanya, pakai janur yang ujung, sedangkan pangkalnya buat ekor.


Ini hasilnya, foto yang atas adalah burung janur buatan tangan Alni sendiri, yang bawah bikinan ibunya Alni ( =aku loh yaaa )



Kalau adonan kue lepetnya sih, aku pakai cara ibuku, soalnya gampang dan hemat bahan bakar.  Bila pada umumnya masyarakat di sini membuat lepet dengan cara memasukkan ketan mentah ke dalam janur, lalu merebusnya dalam waktu yang lama , 4 jam !!! Cara ibuku sih lebih cepat. 

Gini nih caranya, 1 kg  ketan dicuci dan direndam 1 jam, tiriskan , kukus 20 menit bersamaan dengan 1 butir kelapa parut.  Angkat dan taruh di baskom, Campur ketan dan kelapa parut dengan mengaduk aduknya, supaya rasanya gurih, sambil ditambah air garam, air garamnya kira kirakan saja, soalnya tergantung jenis ketannya juga.  Kemarin aku tambahkan sekitar1 gelas air garam.

Ketan sudah siap dimasukkan dalam burung janur.  Tekan tekan dan padatkan dengan mengencangkan anyamannya.  Kukus lagi 20 menit atau sampai matang.

Bahagianya bisa menjalin kebersamaan dengan si cantik, dan mengajarinya sesuatu yang bisa dikenangnya saat dia dewasa nanti, seperti aku yang selalu mengenang masa kecilku bersama bapak dan ibuk di hari raya ketupat.  Bapak membuat ketupat sambil mengajariku dan saudaraku, lalu membiarkan kami bergembira dan bermain dengan janur yang tersisa. Kuingat janurnya diambil dari pohon kelapa di kebun.  Aduuuh, manisnya masa kecilku , terimakasih bapak ibuk atas semua kasih sayang kalian.

2 komentar: