Senin, 18 Agustus 2014

Sebuah Langkah Pisang Mania

"Ternyata,  susaaaah  nyari untung dari pisang goreng seharga 500 rupiah-an", kataku ngomong sendiri sambil corat-coret menghitung bahan.  Lah mau jualan murah tapi gak tega memakai minyak goreng curah, karena gak biasa, lagi pula suka bikin serik di tenggorokan, juga gak tega memperkecil ukuran (ntar jualannya jadi pisang imut dong) , eh adonan tepungnya juga pakai telur, 4 telur loh per sekilo tepung (makanya pembeli bilang tepungnya kok enak ya ?), juga gula pasirnya asli pasir, eh .... maksudku gula pasir beneran, bukan pemanis buatan.  Yaaah, akhirnya secara hitungan di atas kertas, aku untung di pisangnya yang gak pakai beli.

Konsumenku yang senang, melihat minyak goreng di wajan yang kuning jernih (kan penjual gorengan pada   umumnya memakai minyak goreng sampai berwarna coklat tua hingga kehitaman  gitu), sampai ada yang bilang :"Wah minyak gorengnya bimoli ya ?".

Itulah sekelumit kisahku sebagai  pengusaha pisang goreng booth anyaran .  Hari ini sudah seminggu aku resmi menjadi pedagang kuliner, judul usahaku "Pisang Mania". Jualan pisang goreng aneka rasa, ada yang original yang aku jual 500 rupiah, ada pisang goreng nangka dan pisang goreng nanas seribuan rupiah. Ada pisang keju, pisang meses,brownies pisang dan kripik pisang.








Yang goreng-gorengan itu aku gak bisa menghitung untungnya karena kalkulatornya gak mau keluar angkanya, ngumpet  .... hehehehe.  Jadi aku berusaha nyari untung dari menu yang lain seperti pisang keju, pisang meises, brownies pisang dan keripik pisang.  Menu-menu yang terakhir ini yang bisa dihitung untungnya karena kalkulatornya tiba-tiba nyala .... huahahaha, untung kalkulatornya gak pakai teriak, bisa semaput aku.


































Ini foto hari pertama jualan, Reza dan mbak Kesi yang jaga stand, pas difoto browniesnya sudah habis.  Boothnya masih seadanya.

Lokasi jualanku di emperan Cantiq butikku, maksudnya biar gak pakai sewa dan mudah dihandle. Jadi kalau pagi sampai jam 4 sore butik, jam 4 sore ke atas, ganti pisang mania-nya yang buka.

Sejak awal buka, usahaku ini sudah melibatkan 4 orang tenaga kerja , yang bagian produksi brownies bu Kot, bu Warni dan aku, satu orang penjaga booth (namanya Ifa, masih sering aku bantu kalau ramai pembeli), satu orang sales representative (namanya Reza, baru lulus SMK, anak yatim yang ganteng)  dan mas Hary sebagai marketing supervisor.  Kalau aku dan mas Hary masuk hitungan,  berarti 6 orang dong ya. Ralat, 6 orang tenaga kerja.

Karena usaha yang baru 'mecungul jaya' sudah dibebani dengan menggaji segitu banyak orang, aku musti putar otak , menghitung dengan cermat, berapa target omzet biar usahaku untung, atau istilah kerennya bagaimana biar cepat melompati  BEP alias break even point (titik impas). Di tahap awal ini harus bisa menutup gaji semua karyawan dan selanjutnya secara bertahap harus memberikan keuntungan pada bossnya yang cantik ini.

Dan inilah cerita selanjutnya.  Mengingat dan menimbang, bila mengandalkan omzet dari booth yang belum terkenal, keburu tua lah aku nanti .... hehehe, mas Hary bikin terobosan untuk memperluas pasar. Gantengku itu membawa brownies ke pasar besar dan dijual di mobil, lariiiiiiis..... alhamdulillah.

Rahasiaku biar laris, seloyang brownies aku 'korbankan' buat diicip-icip calon pembeli dan beberapa loyang diiris-iris untuk dibagi-bagi ke tukang becak, tukang parkir dan 'tetangga-tetangga' sesama penjual yang dekat dengan mobil suami.

Brownies pisang termasuk kuliner baru buat orang Malang, tahunya brownies ya Amanda.  Dan ketika mereka mencicipi rasa browniesku yang empyus , mereka pada beli lah, sampai ada yang satu orang langsung  beli 3 loyang.

Dalam waktu dekat, salesku bertambah 1 lagi, dia teman si Reza, yang katanya nganggur dan butuh pekerjaan. Bersyukur aku, dengan usaha kecilku ini ternyata bisa membantu menyediakan lapangan pekerjaan meskipun belum banyak .

Minta doanya yaaaa.  Semoga usahaku lancar seterusnya, berkembang dan punya banyak cabang  agar lebih banyak manfaat buat banyak orang.

Yang mau pesan brownies pisang online boleeeeh bangggeeets, asal alamat terjangkau JNE YES (yakin esok sampai) ,  di wilayah jawa timur kota lebih cepat menggunakan travel, beberapa jam sudah nyampai.  Harganya cukup bersahabat 18 ribu saja, hemat lezat dan sehat.

Yang mau jadi agennya brownies pisang Innuri , ayooooo !!!

4 komentar:

  1. Semangat mba...semoga bisa nular ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasiiiih mba Heti , aamiin, moga menular ke banyak orang.

      Hapus
  2. Mbak...semoga makin sukses ya. Aku juga jualan dengan bahan baku pisang tapi pisang nugget. Bakul anyaran juga. Moga aku bisa sukses kayak mbak ya..

    BalasHapus